Hidup Harus Memiliki Tujuan, Dan Tujuan Hidup Adalah Ibadah
Sambutan Ust. H. Mukhlis Setiawan, S.S.I
Setelah mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan Salam untuk Rosululloh SAW, beliau mengucapkan ahlan wasahlan wa marhaban pada alumni maupun alumnus yang sudah datang. beliau meyampaikan permohonan maaf lahir batin terlebih pada momentum lebaran idul fitri 1443 H, juga menyampaikan rasa syukurnya karena bisa menyempatkan hadir pada acara HASFI kali ini, beliau begitu memprioritaskan acara ini padahal dalam kondisi mudik, ada beberapa hal beliau sampaikan untuk alumni maupun alumnus Pondok Pesantren Fajrussalam, berikut kutipan sambutan beliau.
“Silaturahim itu penting, tapi jangan silaturahim karena adanya kepentingan. Jadikan silaturahim ini untuk mengikat antara guru dan murid”. Jika membaca kitab adabul aliim wal muta’alim - imbuhnya -
70% kesuksesan seorang murid di tentukan oleh ikatan batin yang kuat antara murid dengan gurunya. Maka ketika datang kepondok temui guru dalam rangka mengikat erat ikatan guru dan murid tersebut.
“Hidup itu penting, tapi jangan yang penting hidup”. Hidup harus memiliki tujuan, dan tujuan hidup adalah ibadah. Kalau hanya sekedar hidup tanpa ibadah maka sama saja dengan binatang. Worldview hidup alumni harus tetap dalam bingkai ibadah. kalau di pondok setiap hari nuansanya ibadah maka ketika jadi alumni atau alumnus pun nuansanya harus ibadah.
Silaturahim itu ibarat men-charger kembali batrai yang lowbat, ketika kembali dari silaturahim ini maka seyogyanya energinya menjadi full, sedangkan hidup harus terus di charger.
Hidupkan hati dengan terus aktif mengaji, apalagi pengajian guru, agar hati tetap hidup, karena orang yang tidak akan mendapatkan fitnah akhir zaman adalah mereka yang menghidupkan hatinya dengan ilmu.