Logo Pondok Pesantren Fajrussalam
Artikel
26/Oct/2024

Kehebatan Sulaiman Al-Qanuni Dalam Menaklukan Tiga Benua

Oleh : Ust. H. Mukhlis Setiawan, S.S.I 

Judul : THE MAGNIFICENT, SULAIMAN AL-QANUNI, SULTAN PENAKLUK TIGA BENUA
Penulis : Rachmad Abdullah, S.Si, M.Pd
Penerbit : Al-Wafi Publishing
Tahun Terbit : September, 2018
Tebal : 286 Halaman

Buku yang fenomenal dan layak di baca oleh siapapun yang merindukan kembalinya sejarah kejayaan umat Islam. Buku ini di tulis dengan bahasa yang sederhana, di dukung data-data yang valid, dan dokumentasi poto, arsip yang lengkap. Mungkin Kekuranganya, peristiwa peperangan tidak di tulis dengan panjang-lebar. InsyaAllah, melalui buku ini, memori kita akan di bawa ke lorong-lorong waktu kejayaan Islam di abad pertengahan, yaitu masa Kesultanan Turki Utsmani.

Kesultanan Turki Utsmani yang didirikan oleh Orkhan bin Utsman (1327-1360), kemudian di lanjutkan oleh Sultan Murad I (1360-1389), Sultan Bayazid I (1389-1402), Sultan Muhammad I (1402-1421), Sultan Murad II (1421-1451), Sultan Muhammad Al-Fatih (1451-1481), Sultan Bayazid II (1481-1512), Sultan Salim I (1512-1520), mencapai puncak keemasannya pada masa Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566). (Hal : 28)

Sultan Sulaiman Al-Qanuni lahir di kota Trabzon, 27 April 1495). Ayahnya bernama Sultan Salim Khan dan ibunya bernama Valide Aishe Hafsha Sultan. Ayahnya memberi nama Sulaiman Khan, karena saat di lahirkan, sedang membaca Al-Qur'an yang terdapat kisah nabi Sulaiman. (Hal : 37)

Sebagaimana Sultan Muhammad Al-Fatih yang tumbuh dari hasil pendidikan yang baik di bawah bimbingan Syekh 'Aaq Syamsuddin dan Syekh Muhammad Al-Kurany. Begitu pun Sultan Sulaiman Al-Qanuni tumbuh dari hasil pendidikan yang baik di bawah bimbingan Syeikh Khairuddin Afandy.

Menginjak usia 26 tahun, Sultan Sulaiman Al-Qanuni menggantikan ayahnya (Sultan Salim) menjadi Sultan Turki Utsmani (1520-1566).

Sejak menjadi Sultan, dalam masa 46 tahun, Kesultanan Turki Utsmani mencapai puncak kejayaannya, bahkan menjadi negara super power di dunia. Gelar Al-Qanuni yang di sandang, menunjukan peran Sultan Sulaiman yang berhasil menyusun dan menetapkan peraturan perundang-undangan yang lebih sistematis berdasarkan syariat Islam di seluruh wilayah kekuasaannya. (Hal : 40)

Dan julukan 'The magnificent' (Sultan yang hebat), menunjukan kehebatannya yang luar biasa. Bukan saja karena berada satu masa dengan para penguasa dunia saat itu, seperti Charles V, Ferdinand, Louis II, tapi juga berhadapan dengan mereka dan mengalahkan mereka dalam peperangan.

Sejarawan Simon Adam menuliskan, "Pada tahun 1500 M Kesultanan Utsmaniyah adalah salah satu kekuatan yang paling berkuasa di dunia. Di dorong oleh kewajiban diniyah untuk menyebarkan dakwah Islam ke negeri yang terdekat, para Sultan Utsmaniyah menaklukan banyak wilayah di Asia Barat dan Eropa Tenggara. Sulaiman I (1520-1566) di kenal sebagai 'Al-Qanuni' atau penggagas hukum oleh rakyatnya, dan 'yang hebat' oleh bangsa eropa karena membawa Kesultanan Utsmaniyah ke masa jayanya. (Hal : 43)

Banyak peperangan yang dipimpin oleh Sultan Sulaiman Al-Qanuni dalam upaya jihad futuhat islamiyah, terutama di wilayah Eropa. Peperangan demi peperangan beliau menangkan sehingga hampir seluruh wilayah Eropa dikuasai oleh Kesultanan Utsmaniyah. Demikian pula wilayah Afrika, yang meliputi Mesir, Sudan, Libia, Tunisia, Al-Jazair, Maroko, Ethiopia, dan Somalia. Dan Wilayah Asia, yang meliputi Syam, Persia, Hijaz, Yaman, membentang di Samudra Hindia hingga ke Nusantara (Kesultanan Aceh, Kesultanan Demak, Kesultanan Banjar, Kesultanan Maluku dan Papua). Laut Hitam, Teluk Arab, Laut Merah, Samudera Hindia dan sebagian besar Laut Tengah dikendalikan oleh angkatan laut Turki Utsmani.

Peperangan terakhir yang di pimpin oleh Sultan Sulaiman Al-Qanuni adalah perang Szigetvar (Perbatasan Hungaria-Kroasia) yang berlangsung dari tanggal 6 Agustus - 8 September 1566.
Walau berhasil meraih kemenangan, tapi harus dihadapkan pada suatu peristiwa yang mengejutkan. Oleh karena suatu sebab alami, Sultan Sulaiman Al-Qanuni wafat di dalam tenda perkemahannya (hal : 113)

Saat wafatnya, Sultan Sulaiman Al-Qanuni tidak hanya berhasil menaklukan Tiga Benua, juga memperhatikan pendidikan Islam bagi generasi umat Islam dengan mendirikan banyak masjid dan madrasah (251)

Karena Prestasinya yang luar biasa, banyak sejarawan yang memberikan pujian ;

  1. Prof. Dr. Feredun Emecen, menyatakan " Sultan Sulaiman adalah Sultan Utsmani yang ke-10 dengan masa kekuasaan yang paling lama mencapai 46 tahun. Oleh karenanya, para ahli sejarah menyebutnya dengan masa kejayaan ('Azha Al-'Ashr) dan masa keemasan (Al-'Ashr Adz-Dzahabi)"
  2. Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallaby, sejarawan dunia Islam asal Libya menyatakan, "Masa pemerintahan Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566) merupakan puncak zaman keemasan pemerintah Utsmani dengan wilayah kekuasaannya mencapai 3 Benua; Asia, Afrika, dan Eropa"
  3. Abul Hasan Ali An-Nadawi, ulama asal India menyatakan, "Pada masa Sultan Sulaiman Yang Agung, kerajaan Turki Utsmani telah menjadi raja di lautan dan raja di daratan serta menggenggam dua kekuasaan, yaitu politik dan spiritual"
  4. Arnold J Toynbee, sejarawan dunia menyatakan, "Pada tahun 1555 M, kekhilafahan Turki Utsmani berada di puncak kekuasaannya dan kemudian mulai mundur"

Demikianlah. Diantara Sunatullah adalah Allah pergilirkan kejayaan dan keruntuhan suatu peradaban di antara umat manusia. Karena peradaban Islam pernah memiliki sejarah emas, semoga sejarah emas tersebut bisa di miliki kembali.

Presensi adalah Kabid Pendidikan dan Pengajaran di Pondok Pesantren Fajrussalam, Bogor.

Sumber gambar : Ratu AI