Sambutan Pembukaan Ujian Tahriri Akhir Tahun
Oleh : Ust. H. Mukhlis Setiawan, S.S.I (Kabid Pendidikan dan Pengajaran Pondok Pesantren Fajrussalam)
Ujian Tahriri (tulis) merupakan salah satu media untuk menentukan nilai akademik santri selain ujian syafahi (lisan). Kemauan kuat untuk bisa, tidak malas dan sungguh-sungguh dalam belajar adalah kunci untuk bisa menjawab setiap pertanyaan dalam lembaran soal ujian. Bahkan menjadi kunci sukses dalam belajar, mendapatkan ilmu, dan meraih cita-cita.
تمنّيت أن تمسي فقيها مناظرا # بغير عناء والجنون فنون
وليس إكتساب المال دون مشقة # تحمّلها فالعلم كيف يكون
Engkau bercita-cita ingin menjadi ahli fiqih yang kompeten, tapi tidak mau bersusah-payah dalam belajar, sungguh gila itu variatif.
(Artinya : orang yang mau sukses tapi tidak mau cape dalam belajar/tidak sungguh-sungguh, maka sama saja dia gila)
Sebagaimana dalam mencari harta harus dengan usaha keras, apalagi dalam mencari ilmu.
Ujian bisa menentukan status seorang santri menjadi terhormat atau terhina. Dengan proses kesungguhan dalam belajar sehingga dia mampu dalam ujian, maka statusnya menjadi terhormat. Sebaliknya, karena kemalasan diri sehingga dia tidak mampu dalam ujian, maka statusnya menjadi "terhina".
Bukan karena pintar atau tidak pintar, cerdas atau tidak cerdas yang menentukan seorang santri bisa atau tidak bisa dalam ujian. Tapi kemauan kuat, kesungguhan, dan terus-menerus adalah kuncinya.
Selamat menjalani ujian tahriri. Kemudahan, kelancaran, dan kesuksesan semoga senantiasa mengiringi ujian kalian. Dan tentunya setiap tetesan keringat bernilai pahala di sisi Allah سبحانه وتعالى. Aamiin yaa robbal alamin🤲.