Logo Pondok Pesantren Fajrussalam
Artikel
26/Oct/2024

Semarak Milad 2 Windu Pondok Pesantren Fajrussalam Dengan Bedah Buku Api Tauhid Oleh Al-Ustadz Habiburrahman El-Shirazy

Oleh : H Mukhlis Setiawan, S.S.I (Kabid Pendidikan dan Pengajaran Pondok Pesantren Fajrussalam)

Pondok Pesantren Fajrussalam merupakan salah satu pondok pesantren yang tergabung dalam Satuan Pendidikan Muadalah (SPM) pola muallimin, yang di dirikan tanggal 31 Januari 2006 dan bertempat di Desa Karang Tengah Rt 04 Rw 02 kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Pondok Pesantren ini di asuh oleh KH Mukti Ali Abdul Ghoni.

Memasuki usia Pesantren yang ke 16 pada tanggal 31 Januari 2022, maka di selenggarakanlah acara tasyakur milad 2 Windu Pondok Pesantren Fajrussalam. Dan salah satu kegiatan di tasyakur Milad 2 Windu ini adalah seminar bedah buku Api Tauhid ; Cahaya Keagungan Cinta Sang Mujaddid. Sebuah karya agung dari novelis no. 1 Indonesia, Al-Ustadz Habiburrahman El-Shirazy, Lc. Pg. D.

Kegiatan Seminar Bedah Buku Api Tauhid tersebut di laksanakan pada hari jum'at tanggal 21 Januari 2022 pukul 13:30 - 16:00. Alhamdulillah, dengan izin dan kuasa Allah, Al-Ustadz Habiburrahman El-Shirazy, yang akrab di panggil Kang Abik ini bisa hadir membedah dan memaparkan langsung isi buku Api Tauhid. Dan kehadiran beliau di sambut sangat hangat penuh antusias oleh lebih dari seribu peserta yang terdiri dewan guru, santri, santriah, dan alumni.

Dalam sambutan pembukaan acara, Pimpinan Pondok Pesantren Fajrussalam, KH Mukti Ali Abdul Ghoni menyampaikan ungkapan syukur dan apresiasi atas kehadiran Kang Abik, serta beliau menyampaikan kepada seluruh santri, santriah, dan alumni yang hadir untuk bisa meniru sosok kang Abik yang produktif dalam menulis dan berdakwah melalui karya tulis.

Dalam penyampaian materi Bedah Buku Api Tauhid ;Cahaya Keagungan Cinta Sang Mujaddid, Kang Abik menyampaikan motivasi beliau dalam menulis Api Tauhid, yaitu :

الوعي التاريخي (kesadaran Sejarah) .1

Bahwa sejarah akan terulang, maka orang yang mengerti sejarah tidak akan terperosok dua kali. Keruntuhan Turki Utsmani harus menjadi pelajaran bagi Umat Islam.

2. Ingin menyalakan api semangat Badiuzzaman Sa'id Nursi kepada pembaca. Semangat mencari ilmu, keberanian dalam menyampaikan kebenaran, dan menyelamatkan umat dari kekufuran.

3. Berjuang (berjihad) dengan karya. Badiuzzaman Sa'id Nursi saja bisa berkarya dari bilik penjara 25 tahun dengan karya fenomenalnya "rosailunnur".

Selain itu, kang Abik pun memotivasi santri dalam mencari ilmu dengan meniru semangat mencari ilmu sang Mujaddid Sa'id Nursi yang keluar masuk daerah hanya demi ilmu. Semangat menghapal Al-Qur'an, memahaminya, menghayatinya, dan mengamalkannya. Dan juga semangat nasionalisme, karena Said Nursi ikut terlibat dalam perang dunia 1.

Demikian juga beliau berpesan kepada para orangtua, bahwa untuk memiliki anak seperti sosok Said Nursi yang di beri gelar Badiuzzaman (keajaiban zaman) karena kejeniusannya yang hapal 80 kitab induk dalam berbagai disiplin ilmu di usia remaja dan juga buku-buku eksak di usia muda, keberaniannya dalam menegakan kebenaran, dan ahli ibadah, tidak terlepas dari sosok ayahnya (Mirza) yang memperhatikan kehalalan makanan supaya tidak ada makanan haram yang di konsumsi dan juga sosok ibunya (Nuriye) yang senantiasa menjaga wudlu, bahkan tidak pernah menyusi putranya (Said Nursi) Kecuali dalam keadaan berwudlu.

Buku Api Tauhid sungguh memberikan inspirasi dan menggugah jiwa. Maka layak di sebut sebagai Novel Penggugah Jiwa.